Tuhan Yang Maha Esa. Powered by Blogger.
RSS

akal sehat adalah kemuliaan, dan satu-satunya senjata melawan kemelaratan, kedukaan atau hawa nafsu
(pramudya ananta toer)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments1

sekarang....?

ketika air mata sudah tak lagi berbahasa
terbendungkan oleh tahi mata
kata-kata tak mapu lagi bersua
kekuasaan berubah menjadi segalanya
kelaliman penguasa dianggap biasa
mengubah persepsi ketabuan

                                   10062012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

capek

cap - pek
pek - cap
dicap - dipek

260712

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

dengan koperasi dunia menjadi lebih baik

Dalam terbitan tentang Cooperative Management and Aministration ILO mendefinisikan koperasi  ……..Cooperative is an association of person, usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic and through the formation of a democratically controlled business organization, making efuitable contrtobution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking (1965, h. 5). Yang dapat diartikan koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yang bergabung secara suka rela untuk mencapai tujuan ekonomi bersama organisasi perusahaan yang demokratis membuat kontribusi modal yang diperlukan serta menanggung resiko dan menerima keuntungan secara adil.
Berawal dari gerakan tokoh-tokoh koperasi seperti Rochdale di inggris yang dalam gerakannya berusaha mengatasi keperluan konsumsi anggotanya dengan cara kebersamaan yang dilandasi prinsip keadilan. Kemudian selang waktu yang tidak terlalu lama muncul gerakan serupa di prancis yang dipelopori oleh charles polulier dan di jerman yang dipelopori oleh herman sehulze pelitzsch dan frederichwilhelm raiffeilen. Koperasi hadir dengan segala kebaikannya berusaha melawan sistem ekonomi kapitalis yang sudah terlihat banyak kelemahannya.
Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan-kelemahan dari perekonomian yang kapitalistis ( Team UGM, 1984 h. 11). Dengan semangat ini koperasi dengan segala kelebihannya berusaha melawan arus neoliberalisme yang mulai diadopsi oleh ekonom-ekonom saat ini. Padahal dibarat sendiri sistem ekonomi yang seperti ini terbukti sudah mulai goyah oleh krisis.
Koperasi yang diharapkan dapat menjadi perisai, tetapi faktanya kurang begitu terasa manfaatnya. Karena koperasi seperti kehilangan ruh dan kekuatannya. Ini disebabkan beberapa faktor. Untuk itu maka diperlukan beberapa rencana strategis  yang menunjang   hidupnya koperasi lagi.

 Model Gerakan Koperasi

Dalam UUD 1945 dalam pasal 33 menyebutkan (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dilihat dari dasar hukum tersebut bahwa sejak awal perekonomian harus memenuhi beberapa kriteria yang sesuai dengan amanat UUD. Dewasa ini, Ekonomi kerakyatan mulai dikampanyekan yang dianggap mampu menjawab berbagai permasalahan dari sistem ekonomi yang telah ada. Maka untuk memperjuangkan misi tersebut diperlukan suatu gerakan yang mampu mendobrak tatanan sistem ekonomi yang telah ada.
Dalam hal ini koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan yang telah ada. Tetapi semua itu tidak mudah dilakukannya seperti halnya membalikkan sebuah telapak tangan. Teuku syarif dalam tulisannya mengatakan “Situasi reformasi dan perubahan sistem perekonomian dunia secara langsung mempengaruhi tujuan, dan corak reformasi perekonomian nasional yang harus diarahkan pada demokrasi di bidang ekonomi melalui pendekatan partisipasi masyarakat untuk tujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya tersedia. Gejala yang demikian sudah terlihat pada awal terjadinya krisis moneter yaitu dengan semakin berperannya usaha kecil dan usaha menengah dalam pembentukkan pendapatan nasional, tetapi peran koperasi sebagai unsur ekonomi kerakyatan nampaknya tidak menonjol”. Maka untuk itu diperlukan suatu gerakan untuk menghidupkan kembali koperasi.

     Gerakan Membudayakan Berkoperasi

            Dalam salah lirik lagu iwan fals dikatakan bahwa desa adalah kekuatan ekonomi. Tetapi lembaga sosial ekonomi yang dapat mengiringi kemajuan desa masih kurang dari harapan. Terutama Koperasi Unit Desa yang keberadaanya pada saat ini sudah sulit dijumpai. Antara tahun 1997-2001 jumlah koperasi di Indonesia mengalami banyak penurunan, terutama pada Koperasi Unit Desa. Pada pemaparan diatas sudah dijelaskan bahwa koperasi merupakan salah satu alat untuk menciptakan suatu sistem ekonomi kerakyatan. Ada yang mengatakan bahwa jika ingin perubahan besar maka awali perubahan itu dari yang paling kecil. Begitu juga jika ingin menghidupkan kembali koperasi di Indonesia, harus dimulai dari yang terkecil. Salah satunya dengan memberi kesadaran untuk berkoperasi pada masyarakat.
            Dari aspek historis keinginan untuk membangun koperasi yang otonom sudah dirintis sejak lama oleh Bung Hatta, tetapi pada masa-masa itu kaitan koperasi dengan dunia politik sulit dipatahkan sehingga koperasi banyak digunakan sebagai alat politik untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu. sehingga dengan kejadian tersebut mengakibatkan dampak yang kurang bagus hingga sampai pada saat ini. Karena para pengurus terkesan tidak sepenuh hati dalam memajukan perkoperasian. Pada akhirnya terjadi berhentinya re-generasi untuk meneruskan perjuangan dari koperasi itu sendiri. Semua itu merupakan runtutan masalah yang dibawa sejak awal.
            Nasution (1990) berpendapat bahwa sebagai organisasi ekonomi ada lima indikator yang menjadi motor penggerak internal organisasi Koperasi dan mempengaruhi keragaan koperasi, yaitu (a) keberhasilan usaha, (b) pencapaian target, (c) pelayanan kepada anggota, (d) partisipasi anggota, dan (e) keanggotaan.
            Sebetulnya belum terlambat untuk melakukan perubahan-perubahan yang positif demi menghidupkan kembali budaya koperasi di Indonesia. Salah satu cara terkecil yang bisa dilakukan adalah meningkatkan peran serta anak muda dalam koperasi. Misalnya melibatkan mereka secara aktif dalam koperasi sekolah. Dengan begitu maka kesadaran akan terbentuk dengan sendirinya dalam masing-masing individu. Setelah kesadaran muncul diharapkan bisa mengendap dan menjadikan sebuah budaya yang wajib untuk dijaga dan dikembangkan. Diharapkan akan menciptakan jiwa militansi untuk berkoperasi.

     Gerakan Sosial Koperasi

Dalam sejarah pertumbuhan koperasi dunia, koperasi telah berhasil melakukan perubahan sosial yang signifikan. Dari awal sejarahnya, saat Robert Owen dengan sosialis utopisnya yang menginpirasi kehadiran wacana alternatif koperasi (co-op) sebagai jawaban di tengah kegalauan dan ketidakpuasan praktik kapitalisme ortodok sampai kepada situasi baru, saat ICA (International Cooperative Aliance) merilis data sekurang-kurangnya telah merepresentasikan 90 negara dengan 800 juta anggota individu yang sebagian besar diantaranya tinggal di kawasan Asia dan Pasifik. Beserta pembeberan keberhasilan koperasi berkelas dunia, seperti koperasi raksasa yang ada di Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Spanyol dll yang mampu menjawab tantangan global menjadikan koperasi sebagai sistem alternatif dan countervailing kapitalisme bisa dinyatakan efektif.
Meminjam analisanya Laclau dan Mouffe yang menawarkan strategi perjuangan hegemonik, yaitu dengan membangun chain of equivalence dan mengkonstruksikan universalitas identitas dan tuntutan. Dengan berbasis setengah penduduk dunia adalah anggota koperasi, yang tentunya punya latar belakang identitas variatif, peran ini menjadi kesempatan berharga dalam berakselarasi untuk mengguncang kapitalisme.
Dalam mewujudkan suatu gerakan sosial tentunya dalam koperasi diperlukan kerja sama. Untuk menciptakan kerja sama maka diperlukan untuk melepaskan terkait identitas masing-masing dari individu. Mereka harus meninggalkan segala bentuk perbedaan latar belakang sosial, politik, ras ataupun agama.
Garis-Garis Besar Haluan Negara 1988 menetapkan bahwa koperasi dimungkinkan bergerak di berbagai sektor kegiatan ekonomi, misalnya sektor-sektor : pertanian, industri, keuangan, perdagangan, angkutan dan sebagainya. Dengan model koperasi yang luwes tersebut sangat dimungkinkan untuk selalu masuk dan mengisi ruang di setiap sektor perekonomian. Sehingga sangat mudah untuk menghimpun orang untuk menciptakan suatu gerakan yang dapat mendobrak kapitalisme.
Dengan perencanaan yang matang gerakan sosial koperasi dapat dijadikan sebagai senjata ditengah perang sistem ekonomi. Koperasi mampu berada di barisan depan untuk menjadi pelopor sebuah gerakan ekonomi kerakyatan. Koperasi harus mampu menciptakan gerakan separatisme yang mampu mengangkat khalayak orang banyak.

 Strategi dan Taktik Gerakan Koperasi

Sebuah gerakan tidak akan berhasil optimal tanpa adanya sebuah strategi dan taktik yang dapat mengiriginya. Ibarat akan berperang maka harus diperlukan berbagai persiapan dan memahami medan tempur. Begitu juga dalam melakukan sebuah gerakan. Salah satu hal yang harus dilakukan pertama kali adalah memahami terlebih dahulu permasalahan yang ada. Kemudian merencanakan strategi dan taktik yang dilakukan. Berikut beberapa strategi awal untuk mengaktualisasikan gerakan yang telah ada.

    Kembali Mengenali Prinsip Awal koperasi

Pada munas GAKOPIN ke-2 di jakarta menghasilkan salah satu keputusannya yaitu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada koperasi dengan jalan mengadakan instropeksi serta penyempurnaan bidang organisasi, keanggotaan, kepengurusan dan kepegawaian. Salah satu cara lain yang bisa dilakukan untuk instropeksi yaitu memahami dan mengenali lebih dalam tentang prinsip koperasi.
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah
Semua prinsip diatas harus dipegang teguh oleh semua anggota koperasi. Seperti halnya orang dalam meniti arah hidupnya harus mempunyai prinsip. Karena apabila seseorang tidak mempunyai prinsip akan mudah terbawa arus dan terombang-ambing. Begitu juga dalam membawa koperasi kedepan harus mempunyai prinsip yang dipegang teguh. Dengan berkaca pada prinsip awal koperasi diharapkan para anggota dapat menjadikannya sebagai rambu-rambu dalam melakukan gerakan koperasi supaya tidak terjadi bias dalam bergerak.

     Membangun Kemandirian Koperasi

Munas GAKOPIN di jakarta, 13-17 juli 1966 telah mentetapkan doktrin koperasi, yakni swakarya binarahaja (bekerja sendiri membina kesejahteraan) ditetapkan pola pembangunan koperasi yang terdiri dari aspek-aspek produksi, distribusi dan pembiayaannya. Tetapi dalam perkembangaannya koperasi seperti lumpuh yang tidak mampu berjalan sendiri
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (1990) menunjukkan bahwa pengembangan usaha yang secara langsung terkait dengan peluang pembinaan dan daya saing koperasi relatif rendah. Hal ini ternyata dikarenakan keterikatan koperasi pada kegiatan program yang berasal dari pemerintah masih sangat besar. Sebaliknya kesiapan koperasi untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan swadaya masih kurang.
Koperasi harus mampu bersifat otonom, mengingat  koperasi merupakan kelompok sosial. Sehingga koperasi dituntut untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Karena yang lebih memahami permasalahan yang ada dalam kelompoknya adalah mereka sendiri. Dalam berjalan seiringnya waktu harus bisa membaca jalan yang dilalui.
Dalam usaha pendemokrasian ekonomi harus dapat mengambil keputusannya tidak harus dibayang-bayangi oleh pemikiran maupun kepentingan berbagai unsur di luar koperasi. Secara konsepsional koperasi merupakan badan usaha ekonomi yang berwatak sosial yang diharapkan dapat memafaatkan kemampuan potensi ekonomi dari anggotanya yang tergolong UKM (terntama UK).







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments2