kabar duka menyebar ke seluruh penjuru negeri di berbagai media, , memberitakan bahwa istri dari ulama tersohor di Indonesia yaitu KH. A. Mustofa Bisri atau yang biasa akrab disapa dengan Gus Mus. Istrinya yang bernama Nyai. Hj. siti Fatimah meninggal dunia pukul 14.30 WIB kamis 30 juni 2016 Kemarin di RSUD Rembang Jawa Tengah.
Nyai. Fatimah adalah sosok yang begitu berharga bagi Gus Mus. Gus Mus yang juga seorang penyair sempat menulis sebuah puisi dua hari sebelum kepergian sang istri. Puisi berjudul Aku Melihatmu diposting Gus Mus di Facebook beliau, Selasa (28/6).
AKU MELIHATMU
aku melihatmu
tersenyum bersama embun pagi
aku melihatmu
bernyanyi bersama burung-burung
aku melihatmu
bergerak bersama mentari bersama angin dan mega-mega
aku melihatmu
terbang bersama sekumpulan burung gereja
aku melihatmu
berenang bersama ikan-ikan dan lumba-lumba
aku melihatmu
meratap bersama mereka yang kelaparan
aku melihatmu
merintih bersama mereka yang kehausan
aku melihatmu
mengaduh bersama mereka yang kesakitan
aku melihatmu
berdendang bersama ibu yang meninabobokkan anaknya
aku melihatmu
melangkah bersama hamba yang berjuang menggapai citanya
aku melihatmu dalam gelap
aku melihatmu dalam terang
aku melihatmu dalam ramai
aku melihatmu dalam senyap
aku melihatmu
kau melihatku.
Ramadan 1437
Dan dibawah ini adalah beberapa puisi yang menggambarkan sosok ke romantisan Gus Mus,
Sajak Cinta
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila
belum apa-apa
temu pisah kita lebih bermakna
dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam
dan Hawa
aku adalah ombak samuderamu
yang lari datang bagimu
hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
aku adalah wangi bungamu
luka berdarah-darah durimu
semilir bagai badai anginmu
aku adalah kicau burungmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu
aku adalah titik-titik hurufmu
kata-kata maknamu
aku adalah sinar silau panasmu
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu
aku adalah jasad ruhmu
fayakun kunmu
aku adalah a-k-u
k-a-u
mu
Rembang, 30-9-1995
Seporsi Cinta
(Diilhami oleh kekasih yang lapar)
Seporsi cinta
Tak habis dimakan
Berdua, sayang
Seporsi cinta
Bila tak habis dimakan
Dibuang sayang
1999
Sajak Putih Buat Kekasih
Aku datang pergi berharap dan kecewa
Tapi biarlah
Kasih,
Biar kebersamaan kita dengan demikian
Abadi.
1998
Aku Tak Akan Memperindah Kata-kata
Aku tak akan memperindah kata-kata
Karena aku hanya ingin menyatakan
Cinta dan kebenaran
Adakah yang lebih indah dari
Cinta dan kebenaran
Maka memerlukan kata-kata indah?
1997
Kau dan Aku
Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku.
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku.
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama;
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka.
Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi,
menyatu dalam nikmat tertinggi,
Bebas dari cakap orang, kau dan aku.
Semua burung yang terbang dilangit mengidap iri
Lantaran kita tertawa-tawa riang sekali, kau dan aku.
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama disudut
rahasia,
Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khorastan, kau dan aku.